Notice: Fungsi _load_textdomain_just_in_time ditulis secara tidak benar. Pemuatan terjemahan untuk domain ruby-ecommerce dipicu terlalu dini. Ini biasanya merupakan indikator bahwa ada beberapa kode di plugin atau tema yang dieksekusi terlalu dini. Terjemahan harus dimuat pada tindakan init atau setelahnya. Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 6.7.0.) in /www/indo/38.181.62.189/wp-includes/functions.php on line 6121
GENG777 – Kisah Luar Biasa di Balik Natural Diamond, Sang Berlian Abadi – GENG777

GENG777 – Kisah Luar Biasa di Balik Natural Diamond, Sang Berlian Abadi

I

Wedding Ring

Belajar dan menggali tentang berlian, plus mengoleksinya bisa jadi hal yang menyenangkan sekaligus menakjubkan. Kalau Diamondlovers lagi ada di posisi ini, coba deh simak baik-baik. Informasi di dalam artikel ini akan jadi panduan lengkap yang memberikan semua wawasan yang kamu butuhkan untuk membuat keputusan bijak dan merayakan momen spesialmu dengan natural diamond secara percaya diri.

Natural Diamond Berasal dari Kedalaman Bumi

Tahukah Diamondlovers kalau berlian terbentuk jauh di dalam bumi? Mayoritas berlian yang ditambang berasal dari mantel litosfer, sekitar 150-200 Km di bawah permukaan bumi. Beberapa berlian langka bahkan terbentuk pada kedalaman 200-800 km, di bawah litosfer. Bayangkan berapa dalam itu?

Hampir semua batuan dan mineral yang bisa kita lihat di permukaan bumi terbentuk di kedalaman dangkal dalam kerak benua. Tapi berlian adalah material “asing” dari dalam bumi yang dibawa ke permukaan hanya karena serangkaian peristiwa geologi yang jarang terjadi.

Meskipun berlian alami berasal dari kedalaman ekstrem, mereka bisa bertahan dalam perjalanan ke atas karena prosesnya cepat, dan mereka bisa bertahan selamanya di permukaan bumi berkat kekerasan, kekuatan, dan ketahanan kimianya.

Inklusi (material lain yang terperangkap dalam berlian) juga bisa bertahan, terlindungi oleh berlian yang mengelilinginya. Ini menjadikan inklusi dalam berlian sebagai sampel mantel terdalam yang terpelihara dengan baik.

Yang lebih keren lagi, beberapa berlian gem terbesar dan berkualitas tertinggi ternyata berasal dari mantel sub-litosfer. Berlian terkenal seperti Hope, Koh-i-Noor, Lesedi La Rona, dan Cullinan masuk dalam kategori “superdeep” ini.

Berlian Itu Kuno, Benar-benar Kuno!

Saat De Beers memperkenalkan slogan “A diamond is forever” (Berlian abadi selamanya) pada 1947, maksud mereka adalah berlian sebagai simbol cinta abadi. Tapi beberapa dekade kemudian, ketika pengukuran pertama usia berlian menunjukkan beberapa di antaranya berusia lebih dari tiga miliar tahun, slogan romantis itu jadi makin cocok.

Pertumbuhan natural diamond mungkin terjadi cukup cepat, membentuk kristal lapisan demi lapisan selama ribuan atau mungkin jutaan tahun. Periode berikutnya saat berlian berdiam di mantel dalam kondisi tekanan dan suhu tinggi memungkinkan perubahan pada morfologi, struktur internal, dan cacat skala atom berlian.

Berlian telah terbentuk sepanjang sejarah geologi bumi. Berlian tertua yang telah diberi tanggal sekitar 3,5-3,3 miliar tahun dari tambang Diavik dan Ekati di Kanada utara. Untuk perspektif, usia bumi adalah 4,54 miliar tahun.

Banyak berlian yang kuno dan mendahului apa yang disebut Ledakan Kambrium pada 541 juta tahun lalu, ketika terjadi peningkatan pesat dalam kompleksitas dan kelimpahan kehidupan yang muncul dalam catatan fosil.

Bagaimana Berlian Terbentuk

Dalam kebanyakan kasus, pertumbuhan berlian di mantel bersifat metasomatik, yang berarti terjadi ketika fluida pembawa karbon yang bergerak menyerang batuan inang yang sudah ada dan mengalami perubahan yang menyebabkan karbon mengkristal menjadi bentuk padat.

Salah satu jenis fluida yang paling banyak dipelajari adalah fluida COH (campuran karbon, oksigen, dan hidrogen), yang secara sederhana bisa dianggap sebagai campuran fluida berair yang didominasi oleh molekul H₂O (air), CH₄ (metana), dan CO₂ (karbon dioksida).

Pembentukan berlian di litosfer bisa terjadi dari fluida semacam itu ketika suhu dan tekanan menurun saat merembes ke atas melalui batuan mantel melalui reaksi kimia:

CO₂ + CH₄ → 2H₂O + 2C (berlian padat)

Perubahan kondisi memaksa karbon dalam fluida yang terkandung dalam karbon dioksida dan metana untuk bergabung kembali menjadi karbon padat sebagai berlian.

Perjalanan Magma ke Permukaan

Awalnya, penambangan berlian di India, Indonesia, dan Brasil dilakukan dengan cara aluvial, yaitu mengambil berlian yang sudah terlepas dari batuan asalnya dan terbawa arus sungai. Proses alam seperti erosi dan sedimentasi membuat natural diamond ini tercampur dengan pasir dan kerikil, sehingga sulit melacak aslinya dari mana. 

Nah, cerita berubah ketika pada 1867, para pencari berlian menemukan batu-batu mengkilap di sekitar Sungai Orange, Afrika Selatan.

Penemuan ini memicu demam berlian besar-besaran! Tak lama kemudian, di 1871, ditemukan juga sumber utama berlian batuan yang mengandung berlian dalam bentuk aslinya. Batuan ini kemudian dinamai kimberlit, merujuk pada kota Kimberley di dekat lokasi penemuan. 

Kimberlit dan sejenisnya (seperti lamproit) adalah jenis magma paling dalam yang pernah mencapai permukaan Bumi. Proses terbentuknya masih jadi misteri, tapi para ilmuwan menduga: 

  • Magma ini berasal dari astenosfer (lapisan Bumi di bawah lempeng tektonik). 
  • Terbentuk dari lelehan batuan sebagian yang kaya karbonat. 
  • Saat naik, komposisinya berubah karena bercampur dengan mineral lain. 

Uniknya, kimberlit mengandung banyak gas (air dan CO₂) yang jadi bahan bakar untuk mendorongnya ke atas. Saat mendekati permukaan, gas ini mengembang dan memecahkan batuan penghalang, seperti soda kaleng yang dikocok lalu meledak! 

Dalam perjalanan sepanjang 200–300 km, magma kimberlite menyeret serpihan batuan dan kristal (termasuk berlian jika beruntung).  Ia bergerak super cepat, hanya beberapa jam sampai hari untuk sampai ke permukaan.

Fakta kerennya, hanya sedikit berlian yang selamat sampai ke permukaan. Kebanyakan hancur karena perubahan tekanan/suhu ekstrem.  Kimberlit yang mencapai permukaan langsung mendingin dan membentuk pipa vulkanik, yang jadi target utama penambangan berlian modern. 

Kelangkaan Berlian

Banyak orang berpikir kalau berlian itu piece yang umum karena sering ada di toko perhiasan, tapi kenyataannya.  Natural diamond itu super langka! Nggak percaya? Yuk kita bedah faktanya.

Ahli geologi aja sering pulang tangan kosong setelah bertahun-tahun mencari deposit berlian.  Dari 7.000 lokasi batuan kimberlit di seluruh dunia, cuma 1.000 yang berpotensi mengandung berlian. Itu pun cuma segenggam yang layak ditambang karena harus memenuhi syarat.

Fakta lainnya, cuma 1 karat per ton batuan! Bayangkan, 1 bak mandi besar batuan kimberlit cuma mengandung 1 berlian kecil (0,2 gram). Itu pun belum tentu bagus!

Di tahap awal penambangan, berliannya bahkan nggak kelihatan, cuma muncul saat sudah diolah. Dan, dari 110-130 juta karat berlian yang ditambang per tahun, cuma 30% yang berkualitas permata. Berlian besar dan jernih termasuk yang super langka. Contohnya yang di atas 10 karat—cuma 0,1% dari total produksi.

Mitos vs Fakta Natural Diamond

  • Mitos: Berlian itu banyak.
  • Fakta: Yang beredar di pasaran kebanyakan hasil penimbunan puluhan tahun atau daur ulang. Sumber barunya benar-benar terbatas!
  • Mitos: Semua berlian itu sama mahalnya
  • Fakta: Harga melonjak drastis untuk yang ukuran besar & tanpa inklusi (kecacatan). Contoh: Lesedi La Rona (1.109 karat) harganya bisa ratusan miliar!

Penambangan dan Dampaknya

Dunia kita bergantung pada industri pertambangan, termasuk berlian. Tapi di balik kilau permata ini, ada cerita kompleks tentang manusia dan lingkungan. Isu Sosial: Dari “Berlian Darah” Sampai Kisah Sukses Botswana

Masalah “Blood Diamond” terjadi di awal 2000-an. Di tahun ini marak kasus berlian konflik (dijual untuk biayai perang di Afrika). Akhirnya di 2003, dunia sepakat bikin Kimberley Process, sertifikasi buat pastikan berlian nggak dari zona perang.

Tapi masalah belum selesai. 15% produksi global masih dari tambang rakyat (artisanal). Para penambang skala kecil sering hadapi, seperti eksploitasi upah, kondisi kerja berbahaya, dan kekerasan

Tapi ada sisi positifnya. Sejarah Bostwana tercatat kalau negara itu berubah dari negara termiskin jadi macan ekonomi Afrika, berkat berlian. Tahun 1967: Temukan deposit besar di Orapa setahun setelah merdeka. Kemudian, kemitraan dengan De Beers bikin berlian jadi 40% pendapatan negara.

Hasilnya negara tersebut punya program pendidikan dan kesehatan gratis, infrastruktur modern, pengangguran turun drastis.

Lantas, bagaimana dampaknya terhadap lingkungan? Kerusakan dari tambang natural diamond nggak separah yang dikira. Banyak iklan bilang labgrown diamond lebih hijau, tapi realitanya tambang berlian nggak pakai bahan kimia keras (cuma penghancuran mekanik). Dan, limbah utama cuma batuan hancur. Kimberlit malah bisa serap CO₂ saat terpapar udara, lho!

Sementara itu, Lab-grown diamond butuh listrik sangat besar (kecuali pakai energi terbarukan), dan tetap ada jejak karbon dari produksi.

Untuk menjaga lingkungan, para penambang besar melakukan rehabilitasi tambang. Contohnya Tambang Argyle (Australia) yang tutup 2020 setelah 37 tahun beroperasi. Sekarang jadi kawasan konservasi.

Lalu, ada Tambang Victor (Kanada). Lubang tambang diubah jadi danau alami, ditanami 1,4 juta pohon. Dan meraih penghargaan reklamasi terbaik 2022. Jadi, tambang modern wajib untuk restorasi, nggak boleh tinggalkan lokasinya jadi “kawah”.

Introducing Diamond & Co.: Natural Diamond Jewelry yang Stylish & Affordable untuk Generasi Muda!

Diamondlovers yang sudah siap hunting perhiasan berlian alami, coba deh mampir ke butik Diamond&Co yang tersebar di berbagai mall besar Indonesia.

Sebagai brand di bawah PT. Berlian Abadi Korpora, Diamond & Co. Punya misi: memberikan perhiasan high-quality yang inovatif, trendsetting, dan sesuai kebutuhan millennial. Visi kami? Jadi perusahaan jewelry tercepat berkembang dan sustainable di Indonesia, selalu berkomitmen memberikan produk bernilai lebih buat pelanggan. 

Dari desain minimalis sampai yang eye-catching, Diamond & Co. Punya banyak pilihan buat mempercantik gaya sehari-harimu. Karena percaya kalau setiap orang berhak punya treasures stunning nan elegan tanpa harus mahal.

Diamondlovers nggak perlu ragu akan kualitas material perhiasan kami. Menggunakan natural diamond asli dan emas 9K, koleksi kami pas untuk semua momen, baik untuk daily wear, acara kasual, self-reward atau hadiah untuk orang terkasih.

Diamond Ladies Pendant DLWF0282

Diamond Earrings DES0186

Diamond Ladies Ring DRF0231

IDR 4,182,000

Descriptions & Detail

 

Specification

Diamond 7 = 0.118 TCW NC/VS

IDR 4,755,000

Descriptions & Detail

Kilau dan keindahan dari anting berlian ini akan membuat penampilan anda terlihat lebih berkesan dan berkilau.

 

Specification

Diamond 2 = 0.17 TCW NC/VS

IDR 5,032,000

Descriptions & Detail

Diamond 21 = 0.1240 TCW NC/VS

 

Specification

Diamond 21 = 0.076 TCW NC/VS

Fyi, saat ini ada dua jenis berlian yang dijual di pasaran, yaitu jenis natural diamond dan lab-grown diamond. Berlian buatan laboratorium sangat mirip dengan berlian alami sehingga sulit dibedakan, dan banyak toko perhiasan tanpa sengaja menjual berlian jenis ini.

Maka dari itu, Diamond&Co. Melengkapi setiap butik dengan SynthDetect, alat untuk mengidentifikasi berlian. Teknologi ini mampu menguji berlian baik yang sudah terpasang pada perhiasan maupun yang masih dalam bentuk lepasan, sehingga para pelanggan dapat memiliki kepastian penuh bahwa berlian yang mereka beli adalah berlian alami yang asli.

Kesimpulan

Dari perut Bumi yang gelap hingga menghiasi jari manismu, natural diamond adalah keajaiban alam yang menyimpan cerita epik, asal usul yang luar biasa, dan keunikan yang tak bisa ditiru. “A diamond is forever” bukan sekadar slogan. Ini adalah fakta geologis yang terbentuk miliaran tahun lalu, hanya untukmu.

Mari dapatkan yang terbaik. salah satunya yang ada di www.diamondnco.id!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *